√ GAMBAR CAPTION KEREN TENTANG SENJA DAN KOPI

Gambar caption keren tentang senja dan kopi ini berisi kumpulan caption dalam bentuk gambar dan tulisan. Senja dan kopi adalah perpaduan yang sangat syahdu dan mendamaikan. Banyak teman-teman yang terpikat oleh kedua hal ini. Bahkan senja sendiri memiliki beberapa penggemar dengan julukan penikmat senja, pangeran senja, putri senja, budak senja dan lain-lain. Sedangkan untuk kopi kebanyakan lebih ke filosofi kopi dan kata-kata kopi.

Senja dan kopi memang cocok untuk mengukir imajinasi, merangkai puisi dan aktualisasi diri. Ada berbagai rasa di dalam dua hal ini atau lebih tepatnya senja dan kopi benar-benar netral untuk dapat menampung berbagai rasa. Rindu, benci, senang, jatuh cinta, syahdu, kecewa, bahagia semua mampu ditampung oleh semburat senja dan secangkir kopi. Bukan begitu?

Gambar kata senja dan kopi

Menanti adalah hal yang menjenuhkan, semua tentu sepakat dengan ini. Lantas untuk apa aku menanti dirimu disini? aku tidak sebodoh itu kok. Aku bukan menanti engkau menoleh dan kembali. Lantas kenapa aku masih disini? tidak lain adalah karena aku nyaman. Ya, aku sedang nyaman untuk menikmati sepi, sunyi dan sendiri.

Dalam senja ini aku mengucap pengakuan. Bagiku bukan sebuah dosa ketika mungkin terlihat tidak ada usaha untuk mengejarmu, mendatangimu atau apalah. Namun harus ku akui bahwa aku tidaklah pandai untuk mengejar. Oleh karena itu aku tidak mau kau meninggalkanku, entah sebagai kepura-puraan supaya kau tahu seberapa usahaku dalam mengejarmu atau apalah. Aku tidak pandai seperti itu. Maka dalam senja ini aku mengaku bahwa aku hanya tahu caranya menunggu.

Cinta adalah anugerah yang begitu banyak kebahagiaan didalamnya. Siapapun yang merasakan cinta pasti selalu memiliki alasan untuk berbahagia. Namun mengapa engkau justru takut duhai kekasih? Bukankah selalu aku bilang bahwa tak ada sisi negatif dari cinta. Dimana yang menang akan berbahagia dan yang kalah akan menjadi bijak dengan memaknai makna.

Beberapa malam kemarin hingga malam-malam beberapa tahun kemarin saat kita baru bertemu. Aku merasakan bahagia karena selalu terbayang keceriaan tentang kamu. Terkadang kita melewati dengan obrolan ringan ditemani kopi dan teh hangat. Namun itu sudah menjadi kenangan entah sudah berapa malam terlewat tanpa hadirmu. Dan kemudian malam inipun seperti malam-malam yang lain selepas kepergianmu. Malam yang dimana aku berharap engkau singah sejenak menemani kopiku, namun nyatanya hanya kopi beserta rindu yang mampu aku ramu.

Pernah terekam dalam beberapa waktu silam yaitu kalimatmu yang terucap diiringi senyum ceria. Kau berkata untuk aku tidak meninggalkanmu. Apakah aku menjawabnya? tentu tidak. Dari awal aku sudah tahu bahwa jika suatu saat kita berpisah, bukanlah aku yang memilih pergi dan meninggalkan. Aku tak mungkin bisa memilih langkah itu, karena aku telah memilih untuk siapa aku mencintai. Dan itu kamu. Ternyata semua benar adanya yang terjadi, kau pergi dan tak pernah kembali. Ya aku hanya bisa menganggap bahwa mungkin kau hanya bercanda saat bilang jangan tinggalkan aku. Sedang pada kenyataannya kau tak pernah tahu bagaimana menahan rindu setelah kepergianmu. 

Tahukah kamu duhai pujaan hati, pada biasanya aku bersama kopi menghabiskan waktu dan rasa dihati. Karena hati telah sesak dipenuhi kerinduan, jika tidak dihabiskan tentu suatu saat akan membuncah. Aku tak mau itu. Namun pada kopi kali ini entah apa yang keliru. Faktanya kali ini rindu tak kunjung berlalu, tak bisa lenyap seiring kopi yang menguap.

Share this post